Rabu, 20 April 2011

Please Stay on My Side (2)

Title : Please Stay on My Side (2)
Author :Kang Hye Won-Adryani 

Cast :
1. Kang Sun Hee
2. Kim Kyeong Jae (Eli U-Kiss)
3. Kim Kyu Jong

Rating : PG-15
Length : Twoshots
Genre : Romance





[Author P.O.V]
Wajah Sun Hee berubah mendung seperti keadaan langit saat itu. Ia mengarahkan pandangannya ke luar jendela dan matanya menangkap butiran-butiran salju berguguran. Tangan kanannya ia kepalkan didada sembari menatap kosong ke arah jendela beberapa detik. Ia lalu menyandang tas bahu yang ada di atas meja serta sebuah mantel hitam dan meninggalkan ruang kerjanya. Dengan perasaan yang tidak enak, langkahnya terus saja maju menapaki setiap meter hingga terhenti di depan gerbang kantornya. Buliran salju semakin banyak berjatuhan lantas membuat udara semakin dingin.

Jarum jam telah berputar lebih dari 22 menit tapi kekasihnya tak kunjung menjemputnya. Akhirnya ia memutuskan tuk melangkah dan semoga ia bertemu kekasihnya di perjalanan. Udaranya begitu menusuk hingga ia harus memeluk dirinya sendiri agar tidak beku. Gerakan langkahnya ia percepat setelah ia melihat gerombolan orang di tepi jalan.

”Apa yang telah ...” matanya terbuka lebar dengan air mata serta lututnya menjadi penompang tubuhnya sekarang. Air matanya membanjir seketika setelah menatap seseorang dihadapannya tergeletak mengenaskan. Tangannya menggapai sebuah gaun yang terlempar dari kotaknya.

”Pria ini mengalami kecelakaan setelah menabrak trotoar karena ia mengendarai motornya terlalu cepat. Mungkin ia tidak dapat mengendalikan motornya saat melewati tikungan.”

Mata Sun Hee sayu menatap pria itu. Tangannya membelai lembut pipi pria itu yang terlumur darah. ”Mengapa tidak dibawa ke rumah sakit?”jeritnya sembari memeluk tubuh pria yang kaku itu.

”Percuma karena ia telah meninggal dunia.”

”TIDAK!”teriaknya sembari memukul punggung pria itu yang diketahui adalah kekasihnya sendiri. Air matanya semakin deras mengucur menyapu darah yang menempel diwajahnya. Pukulan itu berubah menjadi pelukan erat serta tangisan kehilangan. Orang-orang disekitar hanya terdiam melihat kejadian di hadapan mereka.
---------------------

Kyeong Jae melepaskan jasnya dan memakaikannya ke tubuh Sun Hee. Jari-jarinya dengan lembut menyapu setiap tetes air mata yang mengalir. Di pegangnya kedua pundak Sun Hee dan dirapatkannya jarak antara tubuhnya dan tubuh Sun Hee, menyandarkan kepala Sun Hee diatas dadanya. Tidak sedikit pun Sun Hee memberontak. Ia malah membalas pelukan Kyeong Jae. ”Maafkan aku.”bisik Kyeong Jae.

”Aku yang salah.”jawab Sun Hee yang masih terisak.

Kyeong Jae merenggangkan pelukannya. Kedua tangannya ditaruh diatas pundak Sun Hee untuk mengarahkan pandangan Sun Hee ke arahnya. ”Aku akan mengantarmu pulang. Lupakan saja yang terjadi malam ini.”ucapnya.

**********

”Sun Hee-ah! Chagiya!”panggil seorang pria dari sudut taman memanggil Sun Hee yang asyik sendiri berayun di sebuah ayunan.

Sun Hee menoleh ke arah suara yang memanggilnya. ”Kyu Jong-ah? Benarkah itu kau?”tanya Sun Hee tak percaya akan sosok yang menghampirinya.

”Tentu saja aku adalah Kim Kyu Jong. Lalu siapa?”ucapnya dengan senyuman mautnya.

”Chagiya...

”Apa kau telah bertemu Kim Kyeong Jae?”tanya Kyu Jong. Sun Hee mengangguk lesu.

”Menurutku pria itu cocok untukmu. Menurutmu bagaimana?”tanya Kyu Jong lagi.

”Dia itu ...

”Menikahlah dengannya.”ucap Kyu Jong yang sontak membuat Sun Hee terkejut.

”Tapi ...

”Aku disini sangat khawatir dengan masa depanmu.”ucapnya seraya mengacak rambut Sun Hee. Sun Hee melayangkan senyumnya kepada Kyu Jong dan senyumnya itu perlahan memudar setelah Kyu Jong juga perlahan hilang dari hadapannya. Suasana damai berubah menjadi sebuah pemandangan biasa yang sering Sun Hee lihat setiap ia bangun tidur. Ia melihat ibunya duduk di tepi ranjangnya walau samar karena matanya belum membuka sempurna. Ia mencoba bangun dan menyempurnakan penglihatannya.

”Eomoni? Ada apa?”ucapnya.

”Ada kabar gembira untukmu.”ucap sang ibu yang berhasil membuat mata Sun Hee terbuka sempurna. ”Pernikahanmu dengan Kyeong Jae kami percepat menjadi 5 hari lagi. Kau tak usah khawatir, semuanya akan kami persiapkan. Jadi, kau hanya persiapkan mental saja.”

”Eomoni, kenapa kalian mengambil keputusan seenaknya saja?”ujar Sun Hee yang tak sependapat dengan ibunya. Ibunya malah tak menjawab pertanyaan anaknya sendiri dan meninggalkan ruangan. ”Eomoni!”panggil Sun Hee yang menghantar langkah ibunya pergi. ”Ada satu permintaan yang harus kalian penuhi jika ingin aku menuruti kalian. Aku ingin saat pernikahan nanti, aku menggunakan gaun yang diberikan Kyu Jong.”ucap Sun Hee yang berhasil mengalihkan langkah ibunya.

”Baiklah.”jawab ibunya singkat. Sun Hee merapatkan pahanya dengan dadanya dan mendaratkan dagunya diatas lututnya. Ditariknya sebuah nafas panjang dan dihembuskannya pelan. ”Haruskah aku melakukannya? Pernikahan apa ini?”gerutunya seraya melemparkan bantal ke arah cermin.

********** 5 hari kemudian

Sun Hee mengarahkan matanya ke arah cermin menatap wajahnya yang dijadikan media kuas-kuas make up bermain manis. Dengan leluasa kuas-kuas itu membuat sebuah topeng diatas wajahnya. Ditambah dengan goresan merah di sepanjang bibirnya. Pandangan Sun Hee teralihkan ke sudut kanan atas cermin yang terlihat sesosok pria dengan pakaian yang begitu rapi masuk ke dalam ruangan. Jas hitam beserta dasi garis-garis berpadu menjadi satu.

”Bisakah kalian meninggalkan aku dan dia hanya berdua?”ujar pria itu kepada 2 orang yang mengendalikan kuas-kuas yang bermain tadi. Mereka berdua tanpa basa-basi meninggalkan ruangan dan menyisakan Sun Hee dan pria itu. Pria itu meletakkan sebuah kunci di meja rias tepat dihadapan Sun Hee.

”Kyeong Jae-ah?”ucap Sun Hee bingung.

“Kau bisa pergi sekarang dan itu adalah kunci mobil. Mobilnya ada di belakang gedung ini.”ucap Kyeong Jae menjawab kebingungan Sun Hee.

Sun Hee berdiri dari kursinya dan menatap Kyeong Jae hingga tatapan mereka bertemu dalam satu garis. Kyeong Jae terlihat bingung dengan tatapan yang dilemparkan Sun Hee kepadanya. Kebingungannya semakin menjadi-jadi setelah Sun Hee melangkahkan kakinya mendekatinya. Semakin dekat, semakin tajam pula tatapan Sun Hee terhadap Kyeong Jae. Dengan cepat dan tanpa disadari, Sun Hee telah mendekap tubuh Kyeong Jae erat. Kyeong Jae terkejut atas tingkah Sun Hee. Tangannya ingin mengelus pundak Sun Hee tapi tak tersampaikan, karena Sun Hee tiba-tiba menjauh darinya. Sun Hee menggapai sebuah kotak kecil di atas meja dan menampakkan isinya. Sebuah cincin yang berlapis emas putih tak kalah bersinar dari gaun yang dikenakan Sun Hee. Ditambah dengan sebuah cincin yang berasal dari jari manis Sun Hee. Dua cincin tersebut begitu serasi bersanding didalam kotak itu.

”Apa maksudnya?”ujar Kyeong Jae terheran-heran.

”Aku ingin kau menjagaku, aku ingin kau menjadikanku sebagai nyonya Kim dan aku ingin kau berada disampingku selamanya.”ucap Sun Hee yang merekahkan sebuah senyuman dibibir Kyeong Jae. Dirampasnya kotak itu dari tangan Sun Hee dan memeluknya begitu dalam.

”Benarkah?”tanya Kyeong Jae yang dijawab oleh Sun Hee dengan sebuah anggukkan.

********** 8 tahun kemudian

”Eomma, bolehkah aku melihat ini?”ucap seorang anak laki-laki yang berusia sekitar 6 tahun menghampiri seorang wanita atau ibunya. Anak itu menenteng sebuah album foto menuju ibunya.

”Tentu saja. Kemarilah, mari kita lihat sama-sama.”ucap ibunya dan mengangkat anaknya ke atas pangkuannya.

”Wedding Photo Album, Kim Kyeong Jae dan Kang Sun Hee.”ucap anak itu membaca tulisan yang ada di halaman depan album. Ibunya tersenyum mendengar yang diucapkan anaknya. ”Lihat! Itu eomma! Cantiknya. Lihat apa itu abeoji? Abeoji begitu tampan.”ocehan anak itu berlanjut.

”Abeoji merasa ada yang memujiku.”sahut seorang pria yang melangkah dengan penuh senyum ke arah ibu dan anak itu.

”Aku ingin, jika besar nanti menikah dengan wanita yang lebih cantik dari ibu.”ujar anak itu lagi yang ,membuat ayah dan ibunya tertawa kecil.

Ayahnya mengacak rambut anaknya itu karena geregetan dengan celotehan anaknya barusan. ”Yakin? Karena menurut appa, eommamu itu wanita tercantik di dunia ini.”

===THE END===

0 komentar:

Posting Komentar